Inter Milan Lupakan Ivan Rakitic dan Mengincar Ilkay Gundogan

Inter Milan dikabarkan sudah tidak memiliki ketertarikan untuk bisa mendapatkan gelandang asal Barcelona, Ivan Rakitic. Pemilik julukan I Nerazzurri ini pun sudah memiliki incaran baru untuk bisa diboyong pada musim panas tahun ini.

Gelandang asal Machester Citu, Ilkay Gundogan menjadi salah satu pemain incaran terbaru Inter. Mereka batal untuk mengincar Rakitic karena sikap dari sang pelatih Barcelona, Ernesto Valverde.

Dilansir dari media Tuttosport, Valverde menegaskan bahwa Rakitic sangat diperlukan untuk memuluskan recananya dimusim depan bersama dengan Barcelona. Sang pelatih asal Spanyol ini menolak untuk menjual Rakitic keklub manapun.

CEO Inter Milan, Giuseppe Marotta langsung mencari incaran baru karena klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza ini membutuhkan tambahan pemain idela untuk diposisikan dilini tengah pada musim depan.

Selain itu Direktur olahraga Inte Milan, Pero Ausilio lebih mengedepankan pemain asal Manchester Citu, Ilkay Gundogan. Pemain internasional asal Jerman ini sudah bermain selama 42 kali bersama Manchester Citu dimusim ini.

Gundogan juga sudah berhasil mencetak 5 gol untuk The Citizens dimusim ini. Namun untuk bisa mendapatkan servis dan jasa dari pemain tersebut, Inter Milan harus mengeluarkan dana sebesar 40 Juta Euro.

Selain memiliki ketertarikan terhadap Gundogan, Inter Milan juga memiliki incaran terhadap pemain lainnya diantaranya ada pemain asal AS Roma, Lorenzo Pellegrini dan pemain asal Cagliari, Nicolo Barella yang masuk dalam daftar beli Inter Milan.

Pogba di Harapkan Menunjukan Kualitasnya

Legenda Setan Merah, Paul Scholes ingin agar Paul Pogba mampu kembali ke performa terbaiknya untuk bisa mendukung MU pada laga – laga krusial di penghujung musim ini. Dia yakin Pogba merupakan salah satu pemain terpenting bagi laju permainan MU di masa asuhan Ole Gunnar Solskjaer.

Pada musim lalu, Pogba langsung menunjukan kemampuannya pasca Solskjaer mengambil posisi Jose Mourinho. Pogba bermain secara agresif saat menyerang dan berhasil menorehkan banyak gol serta membantu banyak assists.

Pogba sukses menyumbangkan sembilan gol dan tujuh assists pada 14 laga, setelah itu dia tampil dengan buruk pada enam laga selanjutnya sebelum menorehkan dua gol penalti ke  West Ham di laga sambungan Premier League.

Scholes ingin Pogba sadar akan penurunan performa yang disebabkan oleh gaya bermainnya yang dinilai kurang efektif. Pogba tampil sangat apik pada 10 pertandingan awal bersama Solskjaer, namun lalu dia mulai ngasal lagi di baristengah.

Penurunan performa Pogba sangat disayangkan karena sangat tidak tepat. Karena MU harus mengunjungi Camp Nou untuk berlaga pada leg kedua perempat final di Liga Champions. Pertandingan itu merupakan laga yang sulit, dan tentu MU memerlukan Pogba dalam kondisi terbaiknya untuk bisa meraih kemenangan.

Bagaimanapun juga, semuanya bergantung pada Pogba. Harapan Scholes ini bisa saja diabaikan jika Pogba masih tampil egois seperti sebelumnya, saat ia masih diasuh Mourinho.