Kenali Berbagai Dampak Meminjam Uang Secara Online


Ada banyak alasan berbeda mengapa seseorang meminjam uang atau utang. Namun, ketika utang dibayar untuk kebutuhan konsumen, kesehatan mental bisa jadi taruhannya. Mulai dari stres hingga depresi. Belum lagi ketakutan yang bisa muncul ketika seseorang ketahuan mengambil pinjaman online. Industri peminjaman uang tidak resmi tidak akan segan-segan membagikan foto dan identitas orang yang terlilit utang jika terlambat membayar. Hal ini akan berdampak besar pada psikis seseorang.

Jenis Utang Baik dan Buruk

Namun, bukan berarti semua kegiatan pinjam meminjam itu buruk. Ada kalanya utang menjadi krusial. Ada orang yang berhutang untuk membeli hal berguna. Item itu memungkinkan dia untuk menukar keterampilan untuk mendapatkan penghasilan. Artinya, barang tersebut sangat berharga.

Lain halnya di mana seseorang membutuhkan hutang untuk masuk ke universitas impiannya. Namun, uang pinjaman itu langsung dikembalikan beberapa bulan kemudian. Ada kebutuhan logis untuk ini.

Di sisi lain, utang menjadi beban bila digunakan untuk keperluan konsumsi. Mungkin terasa ringan pada awalnya dan tidak banyak. Namun tanpa disadari, siklus ini terus berulang. Bahkan ada yang rela meminjam secara online.

Dampak Utang Terhadap Kesehatan Mental

Kegagalan dalam mengelola keuangan juga menjadi sinyal bahwa seseorang belum dapat memenuhi kebutuhannya. Mungkin mereka sendiri tidak mengetahuinya. Jika ditelusuri ke belakang, itu ada hubungannya dengan bagaimana orang tuanya dibesarkan ketika dia masih kecil. Jika faktor lingkungan tidak menjadi contoh pengendalian diri sejak awal, maka bisa menular ke hal lain. Beberapa dampak kesehatan mental antara lain:

Risiko Depresi

Berutang secara signifikan meningkatkan risiko mengembangkan gejala depresi. Dalam hal ini, orang yang hidup di bawah garis kemiskinan 50% lebih mungkin mengalami depresi daripada mereka yang tidak. Hal ini tentunya erat kaitannya dengan penurunan kualitas hidup.

Kecemasan yang Berlebihan

Orang yang meminjam uang lebih rentan terhadap kecemasan daripada orang yang bebas utang. Semakin besar ketergantungan, semakin besar beban psikologis. Apalagi bagi orang yang terlilit hutang dan juga bangkrut.

Mengubah Perilaku

Dampak meminjam uang begitu besar karena dapat mempengaruhi perilaku sehari-hari. Ada orang yang terpaksa tidak dapat mengakses layanan kesehatan atau membayar hipotek tepat waktu karena hal ini. Perilaku belanjanya telah berubah.

Keinginan Bunuh Diri

Satu studi juga menemukan bahwa utang berperan dalam menghasut upaya bunuh diri pada 11% pria. Belum lagi pikiran bunuh diri yang tak terhindarkan. Semuanya berawal dari rasa ketidakberdayaan yang menguasai dirinya. Inilah yang menghubungkan utang dan risiko bunuh diri.

Tidak hanya pada diri sendiri, kondisi ini juga berdampak pada hubungan sosial seseorang. Hubungan yang semula harmonis bisa menjadi berantakan karena orang yang berhutang memilih untuk menutup diri.

Jalan keluar yang paling mungkin adalah menata kembali keuangan. Cari utang dengan bunga tertinggi dan tutup dulu. Jadikan itu prioritas agar tidak menjadi beban.